Kamis, 26 April 2012

AKSI SIMPATIK KAMPANYE ANTI PERDAGANGAN SATWA DILINDUNGI DI PASAR BURUNG


AKSI SIMPATIK KAMPANYE ANTI PERDAGANGAN SATWA DILINDUNGI DI PASAR BURUNG
Jakarta, (22/04/12) Dalam menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat serta peran serta generasi muda dalam pelestarian satwa maka LAPS ( LIGA ANTI PERDAGANGAN SATWA)  yang didukung oleh berbagai NGO yang focus kepada perlindungan satwa yaitu : WCS-IP (Wildlife Conservation Society-Indonesia Program,Yayasan IAR Indonesia (International Animal Rescue), Forum Harimau Kita , JAAN (Jakarta Animal Aid Network), COP (Centre For Orangutan Protection), Suaka Elang, RAIN (Raptor Indonesia), ProFauna Indonesia, LASA (Lembaga Advokasi Satwa Liar) di Jakarta akan melakukan kegiatan Aksi simpatik di Monas dan Bundaran HI untuk mengkampanyekan perdagangan satwa dilindungi dengan tema “PASAR BURUNG DI INDONESIA BEBAS DARI PERDAGANGAN SATWA DILINDUNGI”.
“Aksi ini akan didukung oleh berbagai komunitas antara lain Komunitas Sepeda, Komunitas Slanker, Komunitas Dongeng, AFJ (Animal Friend Yogya), Komuntas Mahasiswa Lintas Alam Garuda (UIN), IMAKAHI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia), Komunitas Pecinta Alam dan Mahasiswa, KSP Tarsius Universitas Islam Negeri, KSP Macaca Universitas Negeri Jakarta, Himabio Rafflesia Universitas Islam As-Syafii’ah, Saka Dirgantara “ terang Agus Hadi yang mengkoordinir para komunitas.
Menurut Iben, Juru Kampanye aksi dari JAAN dan Daniek dari COP, “LAPS Pertama akan di Lauching pada saat memperingati Hari Bumi tanggal 22 April 2012 di sekitar Monas dan dilanjutkan dengan long march ke menuju Bunderan HI. Dengan harapan agar masyarakat luas peduli dan dapat melakukan suatu pesan terhadap Pemerintah Indonesia untuk lebih konsentrasi dan serius dalam menangani perdagangan satwa liar khususnya yang dilindungi yang semakin menjamur di Pasar – pasar burung dan di berbagai lokasi di Indonesia,” tegasnya.
Menurut Juru bicara Kampanye LAPS, Irma Hermawati dari LASA, “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kondisi Pasar Burung saat ini sehingga diharapkan masyarakat mempunyai pengetahuan dan kepedulian untuk tidak membeli atau memelihara satwa liar dilindungi dari pasar burung. Pesan ini perlu disampaikan karena dapat menciptakan kesan personal terhadap alam sejak dini yang akan mempengaruhi sikap mereka untuk waktu yang akan dating terhadap alam itu sendiri serta menumbuhkan sensivitas masyarakat terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar mereka.”“Kami berharap kegiatan ini bisa direspon oleh masyarakat secara positif karena bisa memberikan pengetahuan dan pengalaman baru serta kepedulian terhadap pelestarian satwa yang terancam punah khususnya serta alam dan lingkungan Indonesia,” tambahnya.
“Pelaksanaan kegiatan Aksi Simpatik Anti Perdagangan Satwa Liar, akan menjadi sarana perluasan informasi tentang konservasi. Sebagai salah satu media kampanye dan informasi, LAPS merupakan wadah untuk mensosialisasikan kegiatan penyelamatan Satwa Liar sebagai upaya kelestarian satwa tersebut yang telah dilakukan oleh anggota dari LAPS” terang Anindita yang menangani edukasi di kampanye ini.
Di kesempatan yang sama, Winardari IAR juga menegaskan,” Kampanye pelestarian spesies satwa langka yang dilaksanakan di kota besar mungkin merupakan pengalaman baru bagi masyarakat khususnya masyarakat dan siswa sekolah sehingga diperlukan upaya yang sifatnya mendidik dan menghibur mereka tentang pengetahuan baru tersebut. LIGA ANTI PERDAGANGAN SATWA (LAPS) akan melakukan program kampanye selama satu tahun dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat, mahasiswa dan pelajar, komunitas-komunitas yang di dalamnya bersifat informatif, inovatif dan kreatif.”
                                                                                                                       


Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar